Sistem Bilangan Gerbang Logika

 ismanurahadi

Belajar untuk kemajuan negeri tercinta INDONESIA

MenuLanjut ke konten

sistem bilangan dan gerbang logika

Tinggalkan Balasan

Sistem Bilangan (Desimal, Biner, Oktal, Hexa) dan Gerbang Logika


 


1. Konversi Desimal ke Biner


 


Cara untuk mengkonversi bilangan desimal ke bilangan biner adalah dengan pembagian. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi 2, dengan memperhatikan sisa pembagiannya.


 


Tentunya akan muncul pertanyaan, kenapa harus dibagi dengan 2 ? Kiranya perlu diketahui bahwa bilangan biner adalah sistem bilangan yang berbasis 2, yaitu hanya dikenal bilangan 1 dan 0 saja. Bilangan 1 dapat pula dikatakan High atau On sedangkan bilangan 0 disebut pula dengan Low atau Off.


 


Sisa pembagian akan bernilai 0 atau 1, yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa yang terakhir menunjukkan MSB.


 


Untuk penulisan hasil konversi untuk semua bilangan dituliskan mulai dari posisi MSB (Most Significant Bit = Bit yang paling berarti) menuju ke posisi bilangan yang LSB (Least Significant Bit = Bit yang paling tidak berarti). Dengan kata lain penulisan hasil konversi dimulai dari MSB ke LSB.


Iklan


LAPORKAN IKLAN INI


 


Sebagai contoh untuk mengubah angka desimal 52 menjadi bilangan biner diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :


 


52/2 = 26, sisa 0 –> LSB


26/2 = 13, sisa 0


13/2 = 6 , sisa 1


6/2 = 3 , sisa 0


3/2 = 1 , sisa 1


1/2 = 0 , sisa 1 –> MSB


 


maka didapatkan dari hasil konversi desimal 52 adalah Biner : 110100


 


2. Konversi Desimal ke Oktal


 


Bilangan Oktal adalah sistem bilangan yang berbasis 8. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-turut dibagi dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat.


 


Bilangan oktal dimulai dari bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7


 


Sebagai contoh untuk mengubah bilangan desimal 5819 ke Oktal, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


5819/8 = 727 , sisa 3 –> LSB


727/8 = 90 , sisa 7


90/8 = 11 , sisa 2


11/8 = 1 , sisa 3


1/8 = 0 , sisa 1 –> MSB


 


sehingga desimal 5819 adalah Oktal 13273


 


3. Konversi Oktal ke Biner


Untuk mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dapat dilakukan dengan cara mengubah setiap angka dari bilangan Oktal menajadi bilangan Biner sebanyak 3 bit.


 


Sebagai contoh untuk mengubah bilangan Oktal 56 menjadi bilangan Biner, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :


56 è 5 = 101 (dalam biner 3 bit)


6 = 110 (dalam biner 3 bit)


 


Jadi Oktal 56 = 101 110 Biner


 


Contoh yang lain :


234 Oktal è 2 = 010


3 = 011


4 = 100


 


Jadi Oktal 234 = 010 011 100 Biner


 


Catatan : Untuk penulisan hasil konversi tidak diberlakukan sistem MSB – LSB, karena masing-masing bilangan yang ada langsung dikonversi sesuai dengan kedudukannya.


 


4. Konversi Hexa ke Biner


 


Bilangan Hexa juga merupakan salah satu bentuk bilangan yang sudah ada sebelumnya, dan berfungsi pula dalam sebuah rangkaian logika. Namun bilangan Hexa ini tidak seperti bilangan yang lainnya, bilangan ini mempunyai 16 suku angka atau digit seperti berikut :


0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F


Huruf A sampai huruf F adalah sebagai pengganti dari angka-angka bilangan desimal mulai dari 10 sampai dengan 15.


HEXA DESIMAL

A 10

B 11

C 12

D 13

E 14

F 15

 


Seperti halnya dengan sistem bilangan yang lainnya, maka sistem bilangan Hexa juga mempunyai harga tempat serti berikut :


 


Hexa = 163 162 161 160


Desimal = 4096 256 16 1


 


Untuk melakukan konversi bilangan Hexa menjadi bilangan Biner, langkahnya mirip dengan cara mengkonversi bilangan Oktal menjadi bilangan Biner, hanya saja untuk konversi Hexa – Biner yang perlu diperhatikan adalah menggunakan 4 bit bilangan Biner dari setiap angka yang dikonversikan. Sebagai contoh, Hexa 275 diubah menjadi Biner maka pengerjaannya adalah sebagai berikut :


 


Hexa 275 è 2 = 0010


7 = 0111


5 = 0101


 


maka hasil konversi dapat dituliskan : Hexa 275 = Biner 0010 0111 0101


 


 


Gerbang Logika (And, Nand, Or, Nor, Not, Exor, Xor)


 


1. Gerbang And


Gerbang AND akan mempunyai keluaran 1 jika semua masukan pada logika 1, sebaliknya akan mempunyai keluaran 0 jika semua masukannya adalah 0. Jika salah satu masukan mempunyai logika 0 maka keluarannya akan berlogika 0


 


2. Gerbang NAND


Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1, sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada Gerbang NAND maka keluarannya akan bernilai 1. Kata NAND merupakan kependekan dari NOT AND yang merupakan ingkaran dari Gerbang AND


 


3. Gerbang OR


Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keluaran 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0


 


4. Gerbang NOR


Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukan pada keadaan 1, jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukan harus dalam keadaan 0. Kata NOR merupakan kependekan dari NOT OR, yang merupakan ingkaran dari Gerbang OR


 


5. Gerbang NOT


Gerbang NOT merupakan gerbang satu masukan yang berfungsi sebagai pembalik (inverter), Jika masukannya tinggi maka keluarannya rendah dan sebaliknya


 


6. Gerbang EXOR


Gerbang EXOR (dari kata Exclusive OR) akan memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang berbeda. keluaran Gerbang EXOR merupakan penjumlahan biner dari masukannya


 


7. Gerbang EXNOR


Gerbang EXNOR (dari kata Exclusive NOT OR) mempunyai keluaran 1 jika semua masukkannya mempunyai keadaan yang sama. Dengan kata lain, apabila semua masukan mempunyai logika 0 atau semua masukan berlogika 1, maka keluaran akan berlogika 1 pula.


 


 


Sampai di sini dulu pembahasan awal mengenai Konversi Bilangan dan Gerbang Logika, semoga bermanfaat.


 


Sponsored Content

Do you speak English? Work for a USA company, Live in Jakarta

Jakarta: The Cost of Solar Panels May Surprise you

How a couple fled Singapore after millions were lost in Tradenation luxury goods scam

Jakarta: Unsold Sofas Might Be Distributed Almost for Nothing

Even mild cases of COVID-19 might be bad for our brains

Do you speak English? Work for a USA company, Live in Jakarta

Jakarta: The Cost of Solar Panels May Surprise you

How a couple fled Singapore

after millions were lost in...

Sponsored by CNA

One-time richest Singapore tycoon, Forrest Li, has lost 80% of his fortune

One-time richest Singapore tycoon, Forrest Li, has lost 80% of his fortune

CNA

A first-time mum didn't know she had this risky pregnancy condition until after she gave birth

A first-time mum didn't know she had this risky pregnancy condition until after she gave birth

CNA Lifestyle

Weight-loss medicine: Who can take them? Are they safe and effective?

Weight-loss medicine: Who can take them? Are they safe and effective?

CNA Lifestyle

Share this:

TwitterFacebook


Terkait

OPERASI PERHITUNGAN PADA SISTEM BILANGAN

14 April 2013

dalam "bilangan biner"

Teori Dasar Gerbang Logika

30 November 2012

Perbedaan Sistem Digital Dan Sistem Analog

1 November 2012

Entri ini ditulis di Uncategorized pada 1 November 2012.

Navigasi tulisan← Hello world!Perbedaan Sistem Digital Dan Sistem Analog →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Komentar *


Nama *


Email *


Situs web


 Beri tahu saya komentar baru melalui email.


 Beritahu saya pos-pos baru lewat surat elektronik.


Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.

Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

:)

Komentar